Dari tahun ke tahun, Indonesia selalu masuk kedalam daftar 20 besar kekuatan militer di dunia, versi Global Firepower. Sayangnya, banyak masyarakat yang nggak tau kalau sebenarnya, daftar peringkat kekuatan militer ala Global Firepower banyak cacatnya, dan tidak bisa dijadikan acuan yang akurat. Bagaimanakah penjelasannya?
Sejak kecil, kebanyakan anak-anak Indonesia udah diajarin untuk selalu melihat peringkat, atau yang dikenal juga dengan sebutan ranking. Ketika mau nyari sekolahan atau universitas, lagi-lagi pakai acara ngeliat peringkat. Sampai waktu ngomongin sepakbola atau olahraga lainnya, lagi-lagi disuguhin yang namanya peringkat. Makanya nggak heran, ketika ngobrolin kekuatan militer yang dimiliki oleh negara-negara di dunia, kebanyakan masyarakat awam, cenderung terpaku dengan daftar peringkat. Dan patokan peringkat kekuatan militer mana lagi yang dipakai, kalau bukan daftar peringkat kekuatan militer versi Global Firepower.
Masalahnya, banyak masyarakat awam yang tidak tahu, kalau sebenarnya, daftar peringkat kekuatan militer versi Global Firepower itu banyak kelemahannya. Dan kelemahan-kelemahan data ini, sebetulnya bisa dengan mudah dilihat oleh masyarakat awam. Sayangnya, tipikal orang-orang Indonesia di jaman sekarang, suka banget menelan informasi bulat-bulat, tanpa mencermati data-data yang ada dibalik informasi tersebut.
Sekarang, mari kita cermati bersama data-data yang ada di Global Firepower. Kalian bisa mengunjungi website Global Firepower melalui alamat globalfirepower.com. Begitu masuk ke websitenya, kita langsung loncat aja ke salah satu data yang menurut tim Nous ID, merupakan salah satu data yang paling aneh, atau bisa dibilang paling lucu, yaitu peringkat kekuatan angkatan laut. Pada daftar 20 besar kekuatan angkatan laut, Korea Utara menempati peringkat pertama, mengalahkan China, dan Amerika. Sementara Iran, menempati peringkat keempat, lebih tinggi daripada Rusia, Mesir, dan India. Dari sini aja, sebenernya susunan peringkatnya udah aneh banget. Tapi nggak ada yang mengalahkan keanehan peringkat Bolivia, yang menurut Global Firepower, kekuatan angkatan lautnya menempati peringkat ke-13, mengalahkan kekuatan angkatan laut Korea Selatan, Italia, dan Jepang. Ini, amat, sangat, aneh.
Mau tau dimana keanehannya? Yuk, coba kita cermati peta Bolivia.

Kredit foto: Google Maps
Gimana ceritanya sebuah landlocked country seperti Bolivia, diklaim memiliki angkatan laut yang kekuatannya menempati ranking ke-13 di seluruh dunia? Well, faktanya, Bolivia memang punya angkatan laut. Tapi tunggu dulu, angkatan laut Bolivia yang disebut dengan Armada Boliviana ini, tugasnya sekadar melakukan patroli sungai dan danau saja.
Sekarang, coba kita bandingkan dengan angkatan laut Italia, Korea Selatan, dan Jepang, yang menurut Global Firepower kekuatan angkatan lautnya menempati peringkat dibawah Bolivia. Italia memiliki dua kapal induk aktif, yang dinamai Giuseppe Garibaldi dan Cavour. Dan pada tahun 2019 ini, Italia baru saja meluncurkan satu kapal induk baru, yang diberi nama Trieste. Pesawat tempur penghuni Cavour dan Trieste pun bukan sembarangan pesawat tempur lho. Keduanya bisa membawa F-35B Lightning II buatan Lockheed Martin (pabrik F-16 Fighting Falcon & C-130 Hercules yang digunakan oleh TNI Angkatan Udara). F-35B merupakan varian pesawat tempur yang bisa lepas landas pada jarak pendek dan mendarat secara vertikal seperti helikopter. Hebatnya, F-35B juga memiliki kemampuan stealth atau siluman, sehingga sangat sulit dideteksi menggunakan radar.

Kredit foto: marina.difesa.it
Kalau Italia punya trio kapal induk, terus Korea Selatan & Jepang punya apaan? Nah, Korea Selatan & Jepang sebenarnya juga nggak kalah jauh dari Italia. Masing-masing memiliki 2 kapal induk helikopter, yang di masa depan, bisa diupgrade sewaktu-waktu untuk mengangkut F-35B.
Nggak cuma itu, angkatan laut Italia, Korea Selatan, dan Jepang, masing-masing-masing memiliki belasan, bahkan puluhan kapal-kapal perang yang spesifikasinya jauh diatas Bolivia. Bahkan kalau boleh jujur, aslinya spesifikasi kapal perang ketiga negara tersebut jauhhhhh melampaui spesifikasi kapal perang TNI Angkatan Laut yang diklaim oleh Global Firepower menempati peringkat ke-10.
Coba kita intip salah satu kapal perang utama Korea Selatan, yaitu destroyer kelas King Sejong The Great (세종대왕급 구축함 – sejongdaewang-geub guchugham). Kapal perang dengan tonase lebih dari 10.000 ton ini dipersenjatai dengan 144 buah rudal, yang merupakan kombinasi rudal anti-pesawat, anti-kapal, dan rudal jelajah untuk menghantam target di daratan. Jepang juga nggak kalah, mereka punya destroyer yang kemampuannya kurang lebih setara dengan King Sejong The Great, yaitu destroyer kelas Kongo, Atago, dan Maya.

Kredit foto: Republic of Korean Navy
Dan ternyata, data Global Firepower yang terbilang ngawur, nggak cuma ada di peringkat kekuatan angkatan laut saja. Kita juga bisa menemukan keanehan dan kelucuan di data peringkat kekuatan angkatan udara versi Global Firepower. Contohnya adalah Filipina yang menempati peringkat ke-55, diatas Belanda yang menempati peringkat ke-58. Ini sangat ironis, mengingat Angkatan Udara Filipina selama ini hanya diperkuat oleh segelintir pesawat serang darat OV-10 Bronco yang usianya sudah sangat tua, dan satu skuadron jet tempur ringan F/A-50 Golden Eagle buatan Korean Aerospace Industries. Bandingkan dengan kekuatan angkatan udara Belanda. Mereka sudah puluhan tahun mengoperasikan F-16 Fighting Falcon, bahkan mereka juga menjadi partner utama Amerika Serikat dalam mengembangkan F-35 Lightning II. Nggak main-main, kedepannya Belanda juga akan membeli lebih dari 80 unit F-35A. Nggak cuma itu, selama ini, angkatan udara Belanda juga ikut melakukan operasi tempur di Irak & Afghanistan sebagai bagian dari kekuatan udara NATO.
Nah cacatnya Global Firepower nggak cuma sampai disini saja, kita akan membahas kenapa Global Firepower sangat tidak layak untuk dijadikan acuan secara ilmiah. Kalian bisa baca lanjutannya di part-2 di pada tautan berikut ini: Membongkar Salah Kaprah Peringkat Kekuatan Militer Indonesia (Part-2)